Rabu, 15 Mei 2013

Rumpun Bahasa Melayu-Polinesia


Rumpun bahasa Melayu-Polinesia adalah sebuah cabang utama dari rumpun bahasa Austronesia yang mencakup semua bahasa Austronesia yang dipertuturkan di luar Taiwan dan memiliki jumlah penutur sekitar 351 juta jiwa. Secara luas Bahasa-bahasa Melayu-Polinesia (MP) terbagi dalam 2 subkelompok utama, Melayu-Polinesia Barat dan Melayu-Polinesia Tengah bagian Timur.
Adalah filsuf dan linguis asal Jerman Wilhelm von Humboldt yang tahun 1834, dalam buku yang sedang ditulisnya, Über die Kawi-Sprache auf der Insel Java ("Mengenaibahasa Kawi di pulau Jawa", 1836-39) menciptakan nama "Melayu-Polinesia" untuk menyebut rumpun bahasa yang bertebar dari pulau Madagaskar di barat sampai pulau Paskah di timur.
Zaman dahulu sebelum bahasa penduduk non-Han Tionghoa Taiwan dipelajari secara baik, bahasa Austronesia disebut sebagai bahasa Melayu-Polinesia secara keseluruhan.
Bahasa Melayu-Polinesia memiliki dua ciri khas, yaitu :
  • Suatu sistem awalan (prefix), akhiran (suffix), sisipan (infix) dan kombinasinya, dan
  • Reduplikasi (pengulangan keseluruhan atau bagian kata) untuk mengekspresikan berbagai nilai : pelemahan arti, pengulangan, pengembangan arti, keramaian dll.
Seperti bahasa Austronesia lainnya, bahasa Melayu-Polinesia memiliki entropi rendah; yang, teks itu sungguh terulang-ulang dalam ucapan pada frekuensi suara. Kebanyakan juga tak punya konsonan rangkap. Kebanyakan juga hanya memiliki sekelompok kecil huruf hidup, kelima huruf hidup seperti a, i, u , e, dan o ialah yang biasa dipakai.
Website www.ethnologue.com membagi bahasa Melayu-Polinesia dalam kelompok berikut :



Sumber : Wikipedia Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar